Kritik Stephen A. Smith dan Kendrick Perkins terhadap Tyrese Haliburton yang Cedera Buktikan Bintang NBA Tak Bisa Menang

Penulis:Felix Waktu Terbit:2025-06-20 Kategori: news

Kritik Stephen A. Smith dan Kendrick Perkins terhadap Tyrese Haliburton yang Cedera Buktikan Bintang NBA Tak Bisa Menang

## Haliburton Dihantam: Ketika Bintang NBA Tak Pernah Bisa Menang di Mata PengamatTyrese Haliburton, bintang muda Indiana Pacers, tengah berada di ujung tanduk.

Cedera hamstring yang dialaminya menjadi sorotan, bukan simpati, justru hujatan.

Stephen A.

Smith dan Kendrick Perkins, dua sosok kontroversial di dunia NBA, tanpa ampun menghantam Haliburton atas performanya yang dianggap menurun pasca cedera.

Seolah Haliburton sengaja bermain buruk, Smith dan Perkins mempertanyakan komitmennya terhadap tim.

Mereka mengkritik bahasa tubuhnya, performanya yang tidak konsisten, dan dampak negatifnya bagi Pacers yang tengah berjuang untuk lolos ke babak playoff.

Ironisnya, inilah dilema yang dihadapi bintang NBA modern.

Ketika bermain dengan cedera, mereka dicap lemah dan tidak kompeten.

Namun, jika memutuskan untuk beristirahat dan fokus pada pemulihan, mereka dituduh egois dan tidak loyal.

Haliburton, dalam situasi ini, membuktikan bahwa bintang NBA seolah tak pernah bisa menang di mata pengamat.

Kritik yang dilontarkan Smith dan Perkins terkesan dangkal dan tidak mempertimbangkan kompleksitas cedera yang dialami Haliburton.

Hamstring merupakan otot vital bagi pergerakan seorang point guard.

Memaksakan diri bermain dengan cedera seperti itu bukan hanya berisiko memperparah kondisi, namun juga mengganggu performa secara keseluruhan.

Statistik Haliburton memang menunjukkan penurunan pasca cedera.

Sebelum cedera, ia mencatatkan rata-rata 23.

6 poin dan 12.

6 assist per game.

Setelahnya, angka tersebut turun menjadi 17.

4 poin dan 8.

2 assist.

Namun, angka-angka ini tidak menceritakan keseluruhan cerita.

Haliburton mencoba bermain untuk timnya, meski dengan kondisi yang tidak prima.

Namun, mari kita bayangkan jika Haliburton memilih untuk beristirahat dan memulihkan diri sepenuhnya.

Kita bisa tebak apa yang akan dikatakan Smith dan Perkins.

Mereka akan menuduhnya meninggalkan tim di saat krusial, mementingkan diri sendiri, dan tidak memiliki mentalitas juara.

Sejarah NBA penuh dengan contoh serupa.

Bintang-bintang seperti LeBron James, Kevin Durant, dan Kawhi Leonard pernah menghadapi kritik pedas ketika memilih untuk beristirahat demi menjaga kondisi fisik mereka.

Mereka dituduh “coasting” atau “taking load management” sebagai alasan untuk menghindari pertandingan.

Realitanya, tubuh seorang atlet profesional adalah investasi jangka panjang.

Memaksakan diri bermain dengan cedera hanya akan memperpendek karir mereka dan merugikan tim dalam jangka panjang.

Kritik memang bagian tak terpisahkan dari dunia olahraga.

Namun, kritik yang membangun harus didasarkan pada pemahaman yang mendalam dan empati terhadap situasi yang dihadapi atlet.

Menghantam seorang pemain yang tengah berjuang dengan cedera, seperti yang dilakukan Smith dan Perkins terhadap Haliburton, hanyalah bentuk sensasionalisme yang murahan.

Pada akhirnya, Haliburton harus fokus pada pemulihannya dan mengabaikan kebisingan di luar lapangan.

Ia adalah pemain berbakat dengan potensi yang luar biasa.

Dengan dukungan yang tepat dan kesabaran, ia akan mampu bangkit dari keterpurukan ini dan membuktikan bahwa kritik yang diterimanya salah.