Mengapa Lionel Messi Marah dan Pergi Setelah Inter Miami Mengamankan Tempat 16 Besar FIFA Club World Cup dengan GOAT Argentina Geleng-Geleng Kepala

Penulis:Felix Waktu Terbit:2025-06-26 Kategori: news

## Messi Meradang: Mimpi FIFA Club World Cup Terancam di Tengah KontroversiInter Miami memang berhasil mengamankan satu tempat di babak 16 besar FIFA Club World Cup setelah bermain imbang 2-2 melawan Palmeiras.

Namun, sorotan justru tertuju pada reaksi Lionel Messi yang langsung meninggalkan lapangan dengan raut wajah masam, menggelengkan kepala, dan tanpa menyalami rekan-rekan setimnya.

Mengapa Lionel Messi Marah dan Pergi Setelah Inter Miami Mengamankan Tempat 16 Besar FIFA Club World Cup dengan GOAT Argentina Geleng-Geleng Kepala

Pemandangan ini tentu saja memicu tanda tanya besar.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Pertandingan melawan Palmeiras memang dipenuhi drama.

Dua gol dari Inter Miami, yang salah satunya lahir dari titik penalti kontroversial, dibalas dengan dua gol dari tim asal Brasil tersebut.

Intensitas pertandingan yang tinggi, ditambah dengan beberapa keputusan wasit yang meragukan, tampaknya menjadi pemicu kekesalan Messi.

Seorang sumber internal Inter Miami yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Messi merasa frustrasi dengan performa tim secara keseluruhan.

“Leo (Messi) sangat kompetitif.

Dia selalu ingin menang, dan dia tahu tim ini mampu bermain lebih baik,” ujarnya.

“Dia merasa kami membuang peluang untuk meraih kemenangan yang seharusnya bisa kami amankan.

“Selain performa tim, keputusan wasit juga menjadi faktor yang berkontribusi pada kekesalan Messi.

Penalti yang diberikan untuk Inter Miami dianggap kontroversial oleh banyak pihak, sementara beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh pemain Palmeiras luput dari perhatian wasit.

Messi, sebagai kapten tim, tentu merasa bertanggung jawab untuk membela timnya dan mempertanyakan keputusan-keputusan yang merugikan.

Namun, di balik kekesalan tersebut, tersirat pula ambisi besar seorang Lionel Messi.

Ia tidak hanya ingin sekadar lolos ke babak 16 besar FIFA Club World Cup, tetapi juga bertekad untuk meraih trofi juara.

Ia tahu bahwa dengan performa seperti saat melawan Palmeiras, mimpi tersebut akan sulit diwujudkan.

Statistik pertandingan menunjukkan bahwa Inter Miami memang kesulitan menembus pertahanan Palmeiras.

Penguasaan bola didominasi oleh tim asal Brasil tersebut, dan Inter Miami hanya mampu melepaskan beberapa tembakan tepat sasaran.

Ini adalah indikasi bahwa Inter Miami masih perlu banyak berbenah jika ingin bersaing di level tertinggi.

Sebagai pengamat sepak bola, saya melihat kekesalan Messi sebagai pertanda positif.

Ini menunjukkan bahwa ia masih memiliki semangat juang yang tinggi dan tidak ingin berkompromi dengan kekalahan.

Ia adalah seorang perfeksionis yang selalu menuntut yang terbaik dari dirinya sendiri dan timnya.

Namun, Messi juga perlu belajar mengendalikan emosinya.

Reaksi negatifnya di akhir pertandingan dapat mempengaruhi moral tim dan menciptakan suasana yang kurang kondusif.

Ia perlu menjadi sosok pemimpin yang lebih tenang dan mampu memberikan motivasi kepada rekan-rekannya, terutama di saat-saat sulit.

Mimpi Inter Miami untuk meraih trofi FIFA Club World Cup masih jauh dari kenyataan.

Mereka perlu meningkatkan performa secara signifikan dan bermain lebih konsisten.

Messi, sebagai pemain kunci dan kapten tim, memiliki peran penting dalam mewujudkan mimpi tersebut.

Apakah ia mampu mengatasi kekecewaannya dan membawa Inter Miami meraih kesuksesan?

Waktu yang akan menjawab.