“Mungkin sekarang aku takut” – Tadej Pogačar terkesan rival GC meski sukses di pembuka eksplosif Critérium du Dauphiné

Penulis:Felix Waktu Terbit:2025-06-10 Kategori: news

**”Mungkin Sekarang Saya Takut”: Pogaar Terkesan Rival GC Meski Sukses di Pembuka Critrium du Dauphin yang Meledak**Tadej Pogaar, sang juara dunia, memang merajai etape pembuka Critrium du Dauphin dengan serangan eksplosif yang menjadi ciri khasnya.

Namun, di balik senyum kemenangannya, tersirat pengakuan yang jujur: ia terkesan, bahkan mungkin sedikit “takut”, dengan agresivitas para rivalnya dalam pertempuran GC (General Classification).

Dauphin 2025 menandai pertemuan pertama “tiga besar” – Pogaar, Jonas Vingegaard, dan Remco Evenepoel – di lintasan balap tahun ini.

Kehadiran mereka langsung menyulut api persaingan, dan etape pembuka menjadi bukti nyata.

Vingegaard, meski baru pulih dari cedera serius, menunjukkan determinasi tinggi dengan beberapa kali melancarkan serangan.

Evenepoel, yang haus pembuktian setelah musim semi yang kurang memuaskan, juga tak kalah agresif dalam memperebutkan detik-detik berharga.

“Saya terkejut dengan bagaimana Jonas dan Remco menyerang,” ujar Pogaar usai meraih kemenangan.

“Mungkin sekarang saya takut!

Mereka sangat kuat, dan ini baru etape pertama.

Akan sangat menarik melihat apa yang akan terjadi di hari-hari mendatang.

“Komentar Pogaar bukan sekadar basa-basi.

Ia tahu betul, Vingegaard adalah rival terberatnya dalam perebutan gelar juara Tour de France.

Sementara Evenepoel, dengan talenta dan ambisinya yang membara, berpotensi menjadi ancaman baru di panggung Grand Tour.

Analisis mendalam menunjukkan bahwa strategi agresif Vingegaard dan Evenepoel bukan hanya untuk memperebutkan kemenangan etape.

"Mungkin sekarang aku takut" – Tadej Pogačar terkesan rival GC meski sukses di pembuka eksplosif Critérium du Dauphiné

Mereka mencoba menguji Pogaar, mencari kelemahan, dan mengirim pesan jelas: mereka siap bertarung sampai titik darah penghabisan.

Statistik dari etape pembuka juga mencerminkan intensitas persaingan.

Kecepatan rata-rata yang tinggi, jumlah serangan yang signifikan, dan selisih waktu yang tipis antar pembalap top menunjukkan bahwa Dauphin tahun ini akan menjadi ajang pertarungan sengit.

Dari sudut pandang saya, Pogaar menunjukkan kedewasaan dengan mengakui kekuatan para rivalnya.

Ia tidak terlena dengan kemenangan di etape pembuka, melainkan menjadikannya sebagai motivasi untuk terus meningkatkan performa.

Namun, pertanyaan besar yang masih menggantung adalah: mampukah Pogaar mempertahankan dominasinya di tengah tekanan yang semakin besar dari Vingegaard dan Evenepoel?

Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Critrium du Dauphin 2025 baru saja dimulai, dan kita sudah disuguhi drama dan intrik yang memukau.

Pertarungan “tiga besar” ini menjanjikan tontonan yang tak terlupakan bagi para penggemar balap sepeda di seluruh dunia.

Siapkan diri Anda untuk menyaksikan serangkaian etape yang mendebarkan, strategi yang cerdik, dan persaingan yang sengit hingga garis finis.